Pelatihan "Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Canva For Education"

Bersedekah untuk Kerabat

 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Sedekah merupakan istilah yang sangat populer di Indonesia. 

Sedekah berasal dari bahasa Arab yaitu Shadaqah  yang dapat diartikan sebagai pemberian secara suka rela dari seseorang kepada orang lain yang berhak menerimanya.

Sedekah adalah merupakan amalan yang dicintai Allah SWT.

Banyak  ayat didalam Al-Qur’an dan hadits yang menjelaskan keutamaan bersedekah. 

Hanya saja kebanyakan  orang ketika ingin bersedekah maka dia akan memberikanya kepada orang-orang  fakir miskin yang jauh. 

Bahkan tidak dikenal. 

Padahal tahukah  bahwa sebenarnya bersedekah untuk kerabat yang fakir dan miskin itu lebih utama dibanding memberikan sedekah kepada fakir miskin yang bukan kerabat? 

Apakah memang diperbolehkan bersedekah kepada  kerabat terdekat? 

Lebih jelasnya mari kita baca firman Allah:

يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ

“Mereka bertanya tentang apa yang mereka infakkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu infakkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” 

(QS. Al-Baqarah: 215).

Penggalan ayat diatas sangat jelas bahwa berinfak/ bersedekah untuk orang tua dan kerabat lebih diutamakan. 

Dimasa Rasulullah ada sebuah kisah tentang wanita yang bersedekah untuk suaminya.

Kisah tersebut dijelaskan  dalam  hadits yang diriwayatkan  dari Abu Sa'id Al Khurdri tentang seorang wanita yang bersedekah untuk suaminya.

Zainab ats-Tsaqafiyah, istri Abdullah bin Mas’ud, pernah minta izin menemui Rasulullah. 

Ketika disebutkan nama Zainab, Rasulullah SAW bertanya: “Zainab yang mana?”

Dijawab, “Istri Ibnu Mas’ud.”

Beliau berkata, “Ya, izinkan dia masuk.”

Zainab diizinkan masuk. lalu Ia bertanya: 

يَا نَبِيَّ اللَّهِ إِنَّكَ أَمَرْتَ الْيَوْمَ بِالصَّدَقَةِ وَكَانَ عِنْدِي حُلِيٌّ لِي فَأَرَدْتُ أَنْ أَتَصَدَّقَ بِهِ فَزَعَمَ ابْنُ مَسْعُودٍ أَنَّهُ وَوَلَدَهُ أَحَقُّ مَنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَلَيْهِمْ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَدَقَ ابْنُ مَسْعُودٍ زَوْجُكِ وَوَلَدُكِ أَحَقُّ مَنْ تَصَدَّقْتِ بِهِ عَلَيْهِمْ

“Wahai Nabiyullah! Engkau hari ini memerintah kami bersedekah. Aku memiliki perhiasan dan ingin menyedekahkannya. Namun, Ibnu Mas’ud menganggap bahwa dirinya dan anaknya adalah orang yang paling pantas memperoleh sedekahku.”

Nabi SAW bersabda, :

“Benar kata Ibnu Mas’ud. Suami dan anakmu adalah orang yang paling pantas mendapatkan sedekahmu tersebut.” 

(HR.Bukhari No. 1462).

Lalu apa KEUTAMAAN bersedekah kepada kerabat? 

Dalam sebuah hadits yang shahih dijelaskan:

عَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الصَّدَقَةَ عَلَى الْمِسْكِينِ صَدَقَةٌ وَعَلَى ذِي الرَّحِمِ اثْنَتَانِ صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ

dari Salman bin 'Amir dari Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya sedekah kepada orang miskin pahalanya satu sedekah, sedangkan sedekah kepada kerabat pahalanya dua; yakni mendapat pahala sedekah dan pahala silaturrahim."

(HR Nasa’i No 2582)

Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzab, mengatakan:  

"Ulama sepakat bahwa sedekah kepada sanak kerabat lebih utama daripada sedekah kepada orang lain. 

Hadits-hadits yang menyebutkan hal tersebut sangat banyak dan terkenal.”

Demikianlah Saudaraku  pemerhati Mutiara Takwa, semoga tulisan ini bermanfaat serta menjadi pengingat untuk mengutamakan bersedekah kepada kerabat dekat bila mereka termasuk fakir miskin,

Semoga Allah SWT menguatksn hati kita untuk bisa istiqamah dalam ibadah .

Aamiin.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Komentar